Apa sih ukuran sebuah distro
dianggap terbaik? Sebenarnya sih sulit bila tidak ada batasan dalam penilaian.
Yang jelas kompatibilitas perangkat keras, kemudahan penggunaan, dan ukuran
repository perangkat lunak adalah tiga hal yang bisa jadi unik buat
masing-masing distro Linux. Namun, tiap distro bisa mengimplementasikan ide-ide
terbaik dari distro lain yang mereka inginkan.
Inilah yang yang unik dari dunia
linux, di mana ide-ide bagus cepat menyebar, sedangkan yang buruk langsung
ditinggal. Hasilnya, ada puluhan update dari berbagai distro tiap bulan, yang
masing-masing distro berlompa untuk menduduki puncak tangga DistroWatch.com.
Karena itu, jawaban atas pertanyaan soal mana yang terbaik mungkin bakal selalu mengalami pasang surut. Berikut ini sebenarnya rekomendasi distro yang dianggap terbaik menurut berbagai tipe penggunaannya.
1. Untuk Pemula: Ubuntu
Anda termasuk awam dalam dunia linux? Tidak masalah. Ubuntu sangat cocok buat pemula. Anda tidak perlu khawatir soal kompatibilitas perangkat keras, instalasi, dan konfigurasi. Anda tinggal menalankan proses instalasi standar, menjawab beberapa pertanyaan mudah, dan tiba-tiba Anda sudah memasuki dunia ajaib versi 10.04 bernama Lucid Lynx.
Alternatif: Mandriva 2010.1
2. Untuk Ahli: Fedora
Install codec MP3, Adobe Flash, dan driver nVidia tidak mudah di sini. Tapi distro satu ini memang buat para ahli, terutama para programer. Alternatif: Slackware
3. Untuk Migrasi dari Windows:
PCLinuxOS
Ini distro yang memakai KDE desktop environment secara default. Meski Anda bisa memilih yang lain, KDE sangat disarankan sebab mirip tampilan Windows.
Alternatif: Mepis 8.5
4. Untuk Hardware Lama: Puppy Linux
5.1
Salah satu kekuatan terbesar Linux adalah fleksibilitas. Dia bisa dipakai di segala platform mulai dari ponsel sampai pesawat luar angkasa. Jadi, komputer lawas pun mestinya juga bisa.
Alternatif: Slitaz
5. Untuk Tampilan Desktop: Linux
Mint
Tampilannya indah dan sangat cocok buat penggunaan desktop sehari-hari. Mungkin pengembangannya terispirasi Ubuntu. Versi default Gnome adalah contohnya. Top-bar hilang, menyisakan status window sebagai ornamen. Menu launch juga sama, menggantikan trio menu ‘Applications’, ‘Places’, dan ‘Administration’ dengan menu tunggal ala Mint.
Alternatif: Crunchbang
6. Untuk Netbook: Ubuntu UNR 10.04
Untuk kompatibilitas hardware, GUI yang halus, serta menu bantuan untuk launch membuat UNR sebagai pilihan utama bagi pengguna netbook. Alternatif: MeeGo 1.0
7. Untuk Admin: Debian 5.0
Debian terbilang leluhur dari Linux generasi baru. Ubuntu awalnya berbasis Debian dan karenanya mewarisi sejumlah keunggulan termasuk konfigurasi file dan lokasinya. Server situs internet banyak yang menggunakan Debian karena terkenal stabil dan bisa diandalkan.
Alternatif: Arch Linux
8. Untuk Office: OpenSUSE
Distro ini juga menggunakan KDE secara default. Selain PCLinuxOS, migrasi dari Windows juga terasa mudah menggunakan distro ini, terutama soal aplikasi kantoran. PCLinuxOS adalah proyek kecil-kecilan, tapi OpenSuse didukung Novell, mantan jawara OS jaringan. Dengan demikian, dukungan tak hanya untuk aplikasi desktop, tetapi juga untuk komputasi perusahaan, di mana Novell bersaing dengan Red Hat. Alternatif: gOS
9. Untuk Server: CentOS 5.5
Red Hat Enterprise Linux (RHEL) tetap merajai tersentuh di pasar server bisnis. Cuma masalahnya itu mahal. Semua kebutuhan memang tersedia, tapi Anda harus bayar untuk dukungan, layanan, dan upgrade. Di sinilah perlunya ada CentOS.
10. Untuk Multimedia: Ubuntu Studio